Apa ini yang dinamakan LDR ?

Seakan-akan aku dan kamu tak punya ruang untuk saling  bersentuhan juga saling menatap, rasanya menyakitkan jika keterbatasanku dan keterbatasanmu menjadi penyebab kita tak banyak tahu dan tak banyak bertemu.
Setiap hari, kita menahan rindu yang semakin menggebu dan tak mereda.

Aku menghela napas, membayangkan jika kamu bisa terus berada di sampingku dan merasakan yang juga kurasakan. Maka mungkin tak akan ada air mata ketika hanya tulisan dan suara yang bisa menguatkan kita.
Maka tentu saja tak akan ada ucapan rindu berkali-kali yang terlontar dari bibir kita, ketika perasaan itu semakin membabibuta.

Sekuat apakah perasaan cinta kita? 
Menahan dan mempertahankan, dan kadangkala memicu pertengkaran. 
Tapi...
Itulah manisnya jarak, ia membuat kita saling menyadari, "tak ada cinta tanpa luka, tak ada cinta tanpa rindu".

Sayang...
Apalah artinya jika kita masih mengeja nama yang sama? Apalah arti jauhnya jarak jika aku dan kamu masih sangat mungkin mempertahankan semuanya?
Kita tak pernah saling bergenggaman tangan, tak pernah berpelukan, dan tak pernah saling berpandangan.
Namun percayalah sayang, tak saling bersentuhan bukan berarti cinta kita punya banyak kekurangan.

Kita masih meraba-raba apa itu cinta dan bagaimana kekuatan itu bisa membuat kita saling mencinta. Rasa cemburu, rasa ragu, dan rasa rindu sebenarnya adalah pemanis.
Tidak ada hal yang sangat berat, jika kita melalui berdua dan melewatinya bersama.

Selama bulan yang kita lihat masih sama, selama sinar matahari yang menyengat kulit kita masih sama hangatnya, maka pertemuanku dan kamu masih akan tetap terjadi.

Jarak hanyalah sekadar angka, jika kita masih memperjuangkan cinta yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung halaman berjuta cerita

Tahu Jelletot di Kramat Sentiong